03 Oktober 2010

Waspadalah, Adiksi Pornografi Mulai Menyerang!




Sejenis adiksi bernama pornografi telah menyerang anak-anak di Indonesia., yang memberi dampak lebih parah dari jenis adiksi lainnya, seperti narkoba atau rokok.  Seperti yang diungkapkan oleh psikolog keluarga Elly Risman,Psi, di acara “Mengenali dan Mengatasi Adiksi Pornografi pada Anak dan Remaja”,  bahwa  kebanyakan dari kita tidak tahu ada adiksi baru yang melanda Indonesia. Saat ini kecanduan pornografi sudah melanda Indonesia, ungkapnya.

Hasil dari penelitian yang dilakukan pada periode Januari 2008 hingga Februari 2010 ini, memaparkan fakta bahwa banyak anak sudah terpapar pornografi sejak duduk di bangku sekolah dasar (SD). Dari responden berjumlah 2.818 anak kelas 4, 5, dan 6 SD, 67 persen sudah pernah mengakses situs porno.

Elly menjelaskan, dari seluruh responden, fakta yang juga menyedihkan adalah 24 persen dari anak-anak itu merasa biasa saja melihat pornografi. "Jadi, bisa ditanyakan sejak usia berapa anak-anak itu mulai melihat pornografi," tutur dia.

Dia menjelaskan, responden paling banyak melihat pornografi karena iseng angkanya mencapai 21 persen. Kebanyakan mereka atau 48 persen melihat pornografi di rumah. Yang berasal dari komik sebanyak 24 persen dan 22 persen dari internet. "Anak-anak terkepung oleh pornografi. Ini sangat berbahaya," tutur Elly.

Menurut Elly, kultur yang abai atau kultur pingsan (ab-sentism) mendorong adiksi pornografi pada anak. "Orang tua saat ini banyak abai terhadap pola pengasuhan," ujar Elly.
Kemajuan teknologi yang ada saat ini, selain memberi dampak positif, juga memberi dampak negatif. Orang tua terlalu berprasangka baik terhadap kemajuanteknologi.

Tanda-tanda anak atau remaja yang mengalami kecanduan pornografi tidak sepenuhnya kasat mata. Jadi, Para orang tua wajib mewaspadai tanda-tanda tersebut supaya dapat segera dilakukan penanganan dan pencegahan.

Menurut psikolog Elly Risman, Psi, ada delapan tanda seorang anak atau remaja yang keranjingan gambar, film atau materi berbau pornografi.
Inilah ciri-ciri anak yang sudah teradiksi:
 
  1. Suka menyendiri;
  2. Bicara tidak melihat mata lawan bicara
  3. Prestasi di sekolah menurun
  4. Suka bicara jorok
  5. Berperilaku jorok
  6. Suka berkhayal tentang pornografi
  7. Banyak minum dan banyak pipis
  8. Suka menonton dan jika dihentikan akan mengamuk
Atau juga dengan cara yang diungkapkan oleh  Randall F Hyde, PhD, pakar penanganan adiksi pornografi, untuk  mendeteksi anak atau remaja yang telah teradiksi pornografi. Yaitu yang pertama adalah catatan history (di komputer) menunjukkan banyak web yang berhubungan dengan pornografi,
 
Atau para orang tua juga bisa dapat menggunakan teknik yang disebut "tinta tumpah". "Kita sengaja menumpahkan tinta di kertas dan meminta anak menyebutkan gambar apa yang tercipta melalui tumpahan tinta tersebut. Karena hal yang ia jelaskan merupakan asosiasi dari realita yang ia ketahui.
 
Cara lain adalah dengan meminta anak untuk menggambar dirinya (laki-laki atau perempuan). Randall bilang, orang tua patut curiga kalau seorang anak mampu menggambar dan menerangkan dengan baik bagian-bagian tubuh tertentu di luar pengetahuan seksual anak seusianya.
 
Untuk mencegah adiksi pornografi, Randall sangat menyarankan para orang tua untuk menjalin komunikasi yang lebih dekat. Dan bermain merupakan cara efektif menimbulkan ikatan batin yang membuat anak terproteksi dari hal buruk.




Artikel Terkait




1 komentar:

Anonim mengatakan...

Harus dengan pengawasan orang tua juga nih... Terkadang orang tua terlalu percaya dengan anak, padahal lebih baik jika sering dipantau.. :)

Posting Komentar

Komentar Bijak dan Santun....... No Porn & No Spam